* KAU ANUGERAHKU *
Oleh : Boy Refa Redo
Sayang, aku memahami sungguh
segala tentangmu.
Tentang keadaanmu
dan tidak keberdayaanmu
yang mengebiri segala inginmu.
Aku sadar
aku faham.
Dan mungkin saja gelap itu adalah jalan panjang
untuk langgengnya kisahku,
meski terkadang tanda-tanda tanya itu
mengelana
mencari-cari tahu kemana jawabnya.
Sayang, inginku sederhana.
Mencintaimu dengan benar
menyayangimu yang lazim.
Bantu aku!
Kisah yang kutulis
yang bertemakan namamu pada lembaran hidupku,
tak akan pernah usai tanpa campur tanganmu
tanpa adamu di alam rinduku. Bantu aku.
Aku sadar
aku faham,
dan aku siap-sedia pada luka.
Pada sayatan tajam durimu
ketika aku menyunting bunga mawar merah
yang ada di telapak kakimu.
Pada akhir kisah yang kutulis
kuingin kau membasuh kedua kakiku
dan selembut sentuhan ku ukirkan di dahimu.
Sayang, kaulah anugerahku.
* * *
JKT.300113. tengah malam.-
Selasa, 29 Januari 2013
- by : Rhyn Rhien Nie
Malam
hampir separuh berjalan
bulanpun berparas menawan
selaksa bidadari tawarkan keindahan
Bintang
menghias langit
begitu rupawan
seolah bersenda gurau dengan awan
Dan engkau rindu
kaupun masih sama dengan waktu yang telah terlewatkan
masih merajai ruang nurani
berharap pada seorang Sang datang bertandang
Wahai rindu
dendangkan tembang rindu
agar semua tak berrasa semu
dan malampun tak kau rasa jemu.-
* * *
:290113
asmara - by : Jiwa Yang Tersisih
asmara
oleh : Jiwa Yang Tersisih
pagi tadi
kau tampar sunyiku
buat nadi terbangun di kenyataan
benar
dunia tak selebar daun kelor
di siang
kau tabur berjuta harap
keceriaan pun merebak
naungi setiap sendi hidup
aku
terlena di bahagia
malam ini
ketika semua meredup
hasrat ikut meleduk, terburai
entah kemana
matilah
kenyataan sukma
tentang indahnya jagad raya
itulah asmara
datang bagai surga
namun juga
hadir sebagai bibit penderitaan
* * *
oleh : Jiwa Yang Tersisih
pagi tadi
kau tampar sunyiku
buat nadi terbangun di kenyataan
benar
dunia tak selebar daun kelor
di siang
kau tabur berjuta harap
keceriaan pun merebak
naungi setiap sendi hidup
aku
terlena di bahagia
malam ini
ketika semua meredup
hasrat ikut meleduk, terburai
entah kemana
matilah
kenyataan sukma
tentang indahnya jagad raya
itulah asmara
datang bagai surga
namun juga
hadir sebagai bibit penderitaan
* * *
JINGGA DI LANGIT SENJA - by : Jessica Eria
JINGGA DI LANGIT SENJA
Oleh Jessica Eria
Kala rona jingga menghias langit senja
Kutitipkan sekeping hati pada cakrawala
Diantara mega-mega, dalam balutan penuh rindu
yang memerah diufuk jiwa
Senja perlahan memeluk malam
dengan warna gelap yang meliputi
menanti penuh harap pada jemari kasih,
yang kan menyibak tirai gulita
pada hamparan padang sunyi
Saat purnama menyapa ditepian malam
kan kutuangkan goresan rasa
kedalam cawan jiwamu
Agar kau tau
Disetiap detak nadiku
Hanya ada namamu
Yang terukir indah dalam relung sukmaku
Kasih
Ejalah dengan nurani setiap bai-bait
yang mewakili perasaan hati
Dan kau akan tau betapa beningnya tulus ini
Tanpa beban mimpi yang tak bertepi.-
* * *
By : Jessica Eria
Oleh Jessica Eria
Kala rona jingga menghias langit senja
Kutitipkan sekeping hati pada cakrawala
Diantara mega-mega, dalam balutan penuh rindu
yang memerah diufuk jiwa
Senja perlahan memeluk malam
dengan warna gelap yang meliputi
menanti penuh harap pada jemari kasih,
yang kan menyibak tirai gulita
pada hamparan padang sunyi
Saat purnama menyapa ditepian malam
kan kutuangkan goresan rasa
kedalam cawan jiwamu
Agar kau tau
Disetiap detak nadiku
Hanya ada namamu
Yang terukir indah dalam relung sukmaku
Kasih
Ejalah dengan nurani setiap bai-bait
yang mewakili perasaan hati
Dan kau akan tau betapa beningnya tulus ini
Tanpa beban mimpi yang tak bertepi.-
* * *
By : Jessica Eria
Senin, 28 Januari 2013
- by : Amri JO
mari,mari rengkuh aku.
Sebelum aku jadi debu,
Sebelum aku jadi mimpimu.
Mari,
Mari jamah aku.
Sebelum aku benar benar hilang.
..menarilah berpendar riang.
Sebelum aku berubah jadi bayang bayang..
* * *
By admin : Amri JO
By admin : Amri JO
Salam @TEMBANG JIWA, salam berbagi dalam kebersamaan,-
SEBAGIAN JIWA - by : Mawan Tazshiqat
SEBAGIAN JIWA
Oleh : Mawan Thazshiqat
dalam jiwa yang tak utuh
sebagian ada ruang
teruntuk yang memiliki
dan ku sediakan altar
yang terkhusus buat jiwa sebagian
dan cobalah mengerti
arti jiwa yang sebagian
menanti rindu yang merindu
adakah jiwamu termasuk
terharap mengisi di bagian jiwa
jiwa yang membutuhkan
kasih
sayang
cinta
artikan lah
bersemayamlah
di bagian jiwaku yang abadi
kan kunyanyikan lagu rindu
kan kuukir di altar jiwaku
Dan kan kusanding di mahligai jiwaku
serta kutembangkan sajak
dan kuajarkan makna rindu...
Jadilah bagian JIWAku....
* * *
f2801eg
by. MT
Salam @ , salam berbagi kebersamaaan
Ilustrasi : Internet,.
Oleh : Mawan Thazshiqat
dalam jiwa yang tak utuh
sebagian ada ruang
teruntuk yang memiliki
dan ku sediakan altar
yang terkhusus buat jiwa sebagian
dan cobalah mengerti
arti jiwa yang sebagian
menanti rindu yang merindu
adakah jiwamu termasuk
terharap mengisi di bagian jiwa
jiwa yang membutuhkan
kasih
sayang
cinta
artikan lah
bersemayamlah
di bagian jiwaku yang abadi
kan kunyanyikan lagu rindu
kan kuukir di altar jiwaku
Dan kan kusanding di mahligai jiwaku
serta kutembangkan sajak
dan kuajarkan makna rindu...
Jadilah bagian JIWAku....
* * *
f2801eg
by. MT
Salam @ , salam berbagi kebersamaaan
Ilustrasi : Internet,.
AKU LELAKI BIASA - by : Boy Refa Redo
AKU LELAKI BIASA
Oleh : Boy Refa Redo
.
Aku..
Telah kularungkan airmataku
pada sungai-sungai yang mengalir jauh.
Telah kukeramasi airmataku
kala gelombang angin memuyuh
menenggelamkan seantero tubuh
ke laut-laut yang mengombak gaduh.
Aku..
Aku hanya lelaki biasa
yang berupaya sekuat tenaga menjaga,
menjaga kuncup di hatiku dari dera layu.
Sampai akhir masaku,
tumbuh dan mekarlah ia selalu.
Di jendela pagi
kulihat hujan yang turun kian pelan
makin lama makin hilang
sekejapan mata kemudian lengang.
* * *
280113,-
By admin : Boy Refa Redo
Oleh : Boy Refa Redo
.
Aku..
Telah kularungkan airmataku
pada sungai-sungai yang mengalir jauh.
Telah kukeramasi airmataku
kala gelombang angin memuyuh
menenggelamkan seantero tubuh
ke laut-laut yang mengombak gaduh.
Aku..
Aku hanya lelaki biasa
yang berupaya sekuat tenaga menjaga,
menjaga kuncup di hatiku dari dera layu.
Sampai akhir masaku,
tumbuh dan mekarlah ia selalu.
Di jendela pagi
kulihat hujan yang turun kian pelan
makin lama makin hilang
sekejapan mata kemudian lengang.
* * *
280113,-
By admin : Boy Refa Redo
TAHUKAH KAU AKAN RASAKU...? - by : Budi Riyanto
TAHUKAH KAU AKAN RASAKU
Oleh : Budi Riyanto
Memendam rasa ini didalam benak
hingga penuh menyesak,,,,
rasaku padamu kian memuncak
lalu tahukah kau akan rasaku,,,,?
adalah rasa cinta yang tertunda
Aku masih setia,
disini menungumu penuh segala tanya
akan kepastian cinta yang sesungguhnya
akan cinta yang masih saja tertunda
dalam penyatuan rasa
Tahukah kau akan rasaku
yang segalanya terasa adalah untukmu
bagimu,
bagi bersatunya cinta, yang lama telah tertunda
Ya,,,,
aku masih setia, pada cinta yang masih tertunda
datangmu aku harapkan
sambutlah cintaku dalam pinangan rasa,-
* * *
29 Januari 2013
Permintaan member @TEMBANG JIWA : Eyang Gaul
teruntuk : MT- dalam Cinta Yang Tertunda
Posted by : Budi Riyanto
Oleh : Budi Riyanto
Memendam rasa ini didalam benak
hingga penuh menyesak,,,,
rasaku padamu kian memuncak
lalu tahukah kau akan rasaku,,,,?
adalah rasa cinta yang tertunda
Aku masih setia,
disini menungumu penuh segala tanya
akan kepastian cinta yang sesungguhnya
akan cinta yang masih saja tertunda
dalam penyatuan rasa
Tahukah kau akan rasaku
yang segalanya terasa adalah untukmu
bagimu,
bagi bersatunya cinta, yang lama telah tertunda
Ya,,,,
aku masih setia, pada cinta yang masih tertunda
datangmu aku harapkan
sambutlah cintaku dalam pinangan rasa,-
* * *
29 Januari 2013
Permintaan member @TEMBANG JIWA : Eyang Gaul
teruntuk : MT- dalam Cinta Yang Tertunda
Posted by : Budi Riyanto
Sepotong Tanya - by: Budi Riyanto
Sepotong Tanya
Oleh : Budi Riyanto
Kita pernah jalani jalinan indah
satu kebersamaan yang seakan tak akan pernah sudah
selalu kita bersama, berjalan beriringan,,,
karena kita seiring sejalan
adalah ikrar kita ketika kita dalam kebersamaan,,,,
Gadisku,,,,,,
lalu waktu berjalan seperti yang telah digariskan
hari-hari berganti dan terus berganti
mekar tumbuh bunga kebersamaan dalam hati kita
sesubur atas siraman rasamu, rasaku
adalah rasa kita yang menyatu
Gadisku,,,,,
seiring waktu yang berlalu,
sejalan rasamu memudar padaku
lalu,,,,,,
langkahmu pelan menjauh dariku,,,,,
Gadisku,,,,,
kaupun berlalu, meninggalkan aku,,,,
dengan meninggalkan rasa yang tersiksa,,,,,
,,,,,,,sepotong doaku untukmu,,,,,
bahagialah,,,,adamu selalu,-
* * *
29 Januari 2013
Atas permintaan member @TEMBANG JIWA : Axel Though Ae
Salam,,,,berbagi dalam kebersaman,-
Oleh : Budi Riyanto
Kita pernah jalani jalinan indah
satu kebersamaan yang seakan tak akan pernah sudah
selalu kita bersama, berjalan beriringan,,,
karena kita seiring sejalan
adalah ikrar kita ketika kita dalam kebersamaan,,,,
Gadisku,,,,,,
lalu waktu berjalan seperti yang telah digariskan
hari-hari berganti dan terus berganti
mekar tumbuh bunga kebersamaan dalam hati kita
sesubur atas siraman rasamu, rasaku
adalah rasa kita yang menyatu
Gadisku,,,,,
seiring waktu yang berlalu,
sejalan rasamu memudar padaku
lalu,,,,,,
langkahmu pelan menjauh dariku,,,,,
Gadisku,,,,,
kaupun berlalu, meninggalkan aku,,,,
dengan meninggalkan rasa yang tersiksa,,,,,
,,,,,,,sepotong doaku untukmu,,,,,
bahagialah,,,,adamu selalu,-
* * *
29 Januari 2013
Atas permintaan member @TEMBANG JIWA : Axel Though Ae
Salam,,,,berbagi dalam kebersaman,-
apa yang salah - by : Jiwa Yang Tersisih
apa yang salah
oleh : Jiwa Yang Tersisih
sejenak langkah terhenti
kala terdengar kekeh angin
tertawakan kisah diri
rasa pun tersinggung
oleh senyum pahit mentari
yang mengguyur raga berkeringat ini
hati menjadi bertanya
apakah bumi tak lagi merestui
dengan semua perjuangan
salahkah
arah pijak kaki
sedang tak ada seorang pun
terluka dan menjadi benci
Bekasi, 28 Januari 2013
oleh : Jiwa Yang Tersisih
sejenak langkah terhenti
kala terdengar kekeh angin
tertawakan kisah diri
rasa pun tersinggung
oleh senyum pahit mentari
yang mengguyur raga berkeringat ini
hati menjadi bertanya
apakah bumi tak lagi merestui
dengan semua perjuangan
salahkah
arah pijak kaki
sedang tak ada seorang pun
terluka dan menjadi benci
Bekasi, 28 Januari 2013
LUKISAN RINDU - DINDA ARNELIA SYAHTIFA
LUKISAN RINDU
Oleh : Dinda Arnelia Syahtifa
Semilir hembusan sang bayu
membelai angan
Lembut menyentuh lelap impian
Goresan kata indah melukis tentang kerinduan
Hadirmu selalu kuharapkan
Begitu damai dalam dekap jemari
kasihmu yang melenakan rasa
Mengurai bahagia di altar mega-mega
Bersamamu selalu ingin kulewati waktu,
hingga habiskan masa
dalam putaran hari, telah kita rasakan
indahnya semaian kasih sayang
diantara kita
Alunan irama syahdu iringi langkah bersama
Kasih.....
jangan pernah engkau lelah
menyayangiku
Sampai ujung usiaku
Kuingin selamanya bersamamu
Selalu satu
dalam nada-nada cinta.-
* * *
Dinda, 29-01-2013
Oleh : Dinda Arnelia Syahtifa
Semilir hembusan sang bayu
membelai angan
Lembut menyentuh lelap impian
Goresan kata indah melukis tentang kerinduan
Hadirmu selalu kuharapkan
Begitu damai dalam dekap jemari
kasihmu yang melenakan rasa
Mengurai bahagia di altar mega-mega
Bersamamu selalu ingin kulewati waktu,
hingga habiskan masa
dalam putaran hari, telah kita rasakan
indahnya semaian kasih sayang
diantara kita
Alunan irama syahdu iringi langkah bersama
Kasih.....
jangan pernah engkau lelah
menyayangiku
Sampai ujung usiaku
Kuingin selamanya bersamamu
Selalu satu
dalam nada-nada cinta.-
* * *
Dinda, 29-01-2013
Minggu, 27 Januari 2013
by : Budi Riyanto
Akan rindumu yang tak terurai
hanya tinggalkan derai-derai
air matamu berlinangan
menahan rindu yang tertahan
akan pertemuan yang tertunda
aku rasakan itu
Percayalah,,,aku turut rasakan rindumu
seperti apa yang kau rasa
hingga buatmu berlinangan air mata
Tahankan,,,tahan rindumu
kelak sambut datangku
hampirimu,,,,habiskan waktu
untuk hilang tepiskan rindumu
rindu kita yang membara
yang takkan terpadamkan hujan
Percayalah,,,,
rinduku selalu ada
untukmu,,,,
hingga kususun berbuku-buku
rindu-rindu itu
akanmu,,,untukmu
padamu rindu kutuju
Percayalah,,,,,,
* * *
| Jakarta, 27 Januari 2013,-
_budiri_
hanya tinggalkan derai-derai
air matamu berlinangan
menahan rindu yang tertahan
akan pertemuan yang tertunda
aku rasakan itu
Percayalah,,,aku turut rasakan rindumu
seperti apa yang kau rasa
hingga buatmu berlinangan air mata
Tahankan,,,tahan rindumu
kelak sambut datangku
hampirimu,,,,habiskan waktu
untuk hilang tepiskan rindumu
rindu kita yang membara
yang takkan terpadamkan hujan
Percayalah,,,,
rinduku selalu ada
untukmu,,,,
hingga kususun berbuku-buku
rindu-rindu itu
akanmu,,,untukmu
padamu rindu kutuju
Percayalah,,,,,,
* * *
| Jakarta, 27 Januari 2013,-
_budiri_
by : Rhyn Rhein Nie
Hilangmu dari pandangan
tak membuatku surut berjalan
Menggapai sebongkah impian
Yang pernah kita patrikan di kedalaman rasa
Biarlah
Kini aku dalam kesendirian
Meski terseok langkahku
Meski tersudut ku dinestapamu
Aku ikrarkan janji
bersama reroncean tasbih tasbih do’a
seiring jejakmu yang hilang
melindapkan ingatku dari parasmu
Tuhan .......
aku tahu Engkau titipkan sedikit kekuatanMU
ada pada diriku
dan karnaMUlah aku mampu tegak berdiri
berjalan dalam genggamMU
* * *
by Admin : Rhyn
BUNGAKU - by : Budi Riyanto
BUNGAKU
Oleh : Budi Riyanto
Hapuslah segala resahmu
segala gelisah akan rindu yang tertahan
hingga membuat sembab matamu
,,,,,,basah
aku tahu rindumu,,,,tertahan pada sesaknya penantian
pada senja yang tergilas malam
adalah rindumu yang meratap
Bungaku,,,,,
aku dengar juga gelisah rindumu
maafkan aku,,,
tanganku tak kuasa
usap linangan air mata rindumu
Hapuslah,,,,hapus linangan air matamu
akan rindu yang memuncak kian
sebegitu berartikah adaku
hingga paksakan rindumu berubah menjadi air mata
Bungaku,,,,
akupun rasakan rindumu
pada setiap detak-detik waktu
yang terus berlalu
maafkan aku,,,,,
hingga jatuhkan linangan air matamu
* * *
| Jakarta, 27 Januari 2013,-
Oleh : Budi Riyanto
Hapuslah segala resahmu
segala gelisah akan rindu yang tertahan
hingga membuat sembab matamu
,,,,,,basah
aku tahu rindumu,,,,tertahan pada sesaknya penantian
pada senja yang tergilas malam
adalah rindumu yang meratap
Bungaku,,,,,
aku dengar juga gelisah rindumu
maafkan aku,,,
tanganku tak kuasa
usap linangan air mata rindumu
Hapuslah,,,,hapus linangan air matamu
akan rindu yang memuncak kian
sebegitu berartikah adaku
hingga paksakan rindumu berubah menjadi air mata
Bungaku,,,,
akupun rasakan rindumu
pada setiap detak-detik waktu
yang terus berlalu
maafkan aku,,,,,
hingga jatuhkan linangan air matamu
* * *
| Jakarta, 27 Januari 2013,-
by: Mawan Thazshiqat
Saat aku terdiam di dalamnya
dengan seribu diam
dan masih kudengar
alunan gemericik hujan
berirama merdu nan mendayu
iramamu sulit tuk kulupa
bagai desiran angin sepoi
yang menerpa seluruh jiwa
menggetarkan seluruh raga
tak kuasa kutahan gejolak ini
kan kudekap erat
ku sandarkan di sebagian jiwaku
ku rebahkan rasamu di bidangku
ku sematkan di ruang kalbuku
datanglah dalam lamunanku
agar ku tersadar akan rindumu
* * *
for2701eg
MT
(yang kadang) terlupakan - by : Jiwa Yang Tersisih
(yang kadang) terlupakan
oleh : Jiwa Yang Tersisih
rembulanku
matahariku
bumiku
tetap satu
meski tahun kan berlalu
usang kian usiamu
renta kian ragamu
rapuh kian mampumu
namun
semua tahu
abadimu ada
sampai akhir dunia
* * *
wonogiri, 20 Januari 2013
oleh : Jiwa Yang Tersisih
rembulanku
matahariku
bumiku
tetap satu
meski tahun kan berlalu
usang kian usiamu
renta kian ragamu
rapuh kian mampumu
namun
semua tahu
abadimu ada
sampai akhir dunia
* * *
wonogiri, 20 Januari 2013
*AKU LELAKI BIASA* - by : Budhi Muliansyah
*AKU LELAKI BIASA*
Oleh : Budhi Muliansyah
.
Rintik hujan turun perlahan
rinainya luruh ke bumi satu-satu.
Ia menggambarkan sebuah cerita
tentang perjalanan
dan betapa lelahnya hati.
Di ujung pagi
kucoba melukis mimpi
pada dinding hati yang kusam.
Pada helai daun-daun
kuguratkan baris-baris puisi
tentang senja yang membingkai pelangi.
Aku..
Telah kularungkan airmataku
ke sungai-sungai yang mengalir jauh.
Telah kubuang airmataku
yang meluruh
kala gelombang angin puyuh
menenggelamkan seluruh tubuh
ke laut-laut yang mengombak gaduh.
Aku..
Aku hanya lelaki biasa
yang berupaya sekuat tenaga, menjaga.
Supaya kuncup di hatiku tak layu
dan mekarlah ia sampai akhir masa.
Di jendela pagi
kupandangi hujan kian pelan
makin lama makin hilang
lalu kemudian lengang.
.
* * *
270113.-
Oleh : Budhi Muliansyah
.
Rintik hujan turun perlahan
rinainya luruh ke bumi satu-satu.
Ia menggambarkan sebuah cerita
tentang perjalanan
dan betapa lelahnya hati.
Di ujung pagi
kucoba melukis mimpi
pada dinding hati yang kusam.
Pada helai daun-daun
kuguratkan baris-baris puisi
tentang senja yang membingkai pelangi.
Aku..
Telah kularungkan airmataku
ke sungai-sungai yang mengalir jauh.
Telah kubuang airmataku
yang meluruh
kala gelombang angin puyuh
menenggelamkan seluruh tubuh
ke laut-laut yang mengombak gaduh.
Aku..
Aku hanya lelaki biasa
yang berupaya sekuat tenaga, menjaga.
Supaya kuncup di hatiku tak layu
dan mekarlah ia sampai akhir masa.
Di jendela pagi
kupandangi hujan kian pelan
makin lama makin hilang
lalu kemudian lengang.
.
* * *
270113.-
Sabtu, 26 Januari 2013
coba tepis rintih - by : Jiwa Yang Tersisih
coba tepis rintih
oleh : Jiwa Yang Tersisih
kala sepi temani hari
kemana menepi gundah hati
mungkinkah untaian menjadi ujung belati
mencacah gumpalan rindu
dan membungkam derai air mata
mencoba rangkai aksara
namun tak jua tertemukan
kalimat tentang rasa itu
tetap gigih dan terus mencari
hingga puncak putusnya asa
nyatanya
bagai mencari jarum di tumpukan jerami
gulana ini
mesra membelai diri
* * *
Wonogiri, 27 Januari 2013.-
oleh : Jiwa Yang Tersisih
kala sepi temani hari
kemana menepi gundah hati
mungkinkah untaian menjadi ujung belati
mencacah gumpalan rindu
dan membungkam derai air mata
mencoba rangkai aksara
namun tak jua tertemukan
kalimat tentang rasa itu
tetap gigih dan terus mencari
hingga puncak putusnya asa
nyatanya
bagai mencari jarum di tumpukan jerami
gulana ini
mesra membelai diri
* * *
Wonogiri, 27 Januari 2013.-
adil yang tak merata - by: Jiwa Yang Tersisih
adil yang tak merata
oleh : Jiwa Yang Tersisih
suaraku bukan tentang birokrasi
yang tak pernah aku mengerti
teriakku hanya celoteh basi
kerunyaman bumi pertiwi
tidakkah saudara lihat
si kecil teracuhkan
juga makin ditenggelamkan
sang tenar teragungkan
meski segala salah terkisahkan
mana bukti
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mungkinkah itu hanya
kalimat pelengkap Pancasila
* * *
Wonogiri, 27 Januari 2013
oleh : Jiwa Yang Tersisih
suaraku bukan tentang birokrasi
yang tak pernah aku mengerti
teriakku hanya celoteh basi
kerunyaman bumi pertiwi
tidakkah saudara lihat
si kecil teracuhkan
juga makin ditenggelamkan
sang tenar teragungkan
meski segala salah terkisahkan
mana bukti
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mungkinkah itu hanya
kalimat pelengkap Pancasila
* * *
Wonogiri, 27 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)