Senin, 11 Februari 2013

PENYAIR DAN RINTIH SEPI - by : Boy Refa Redo

PENYAIR DAN RINTIH SEPI
Oleh : Boy Refa Redo


.
Malam menebar debar
hujan turun berderaian
pada sebuah laman yang rindang
ia kumpulkan huruf-huruf
yang tercerai-berai
dan merangkainya jadi sebuah puisi.
Namun tetap saja ia risau
seakan di hujani ribuan rinai sunyi
yang sekujur tubuhnya di kuyupi sepi.

"Sementara deru angin menggelegar,
menggelar lagu kemurungan."

Sebuah pena yang sedari tadi di pegangnya
di celupkannya pada senganga luka
lalu di tulisnya:
aku ini apalah
aku cuma jejak-jejak kaki pengelana kata
isak tangis pujangga dalam syairnya
ampas sisa pada secangkir kopi
bau kecut pada rindu nan basi.
Aku ini cuma sekelebat cemas
aku ini cuma ceritera usang
yang terbuang di semak ilalang.
Sekeping hati yang redup, layu, dan kemudian mati.

Aku ini cuma sepotong puisi,
sajak-sajak yang terlupakan.

Malam menebar debar
hujan turun berderaian.
.

*  *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar